sing penting halal

Tampilkan postingan dengan label Media Tanam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Media Tanam. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Agustus 2021

Berikut Termasuk Media Tanam Yang Paling Bagus di Hidoponik

Agustus 30, 2021 0

 Media tanam yang paling bagus untuk sistem tanam Hidroponik diantarannya,

  1. Media Moss
  2. Media Hydroton
  3. Perlite
  4. Media Vermiculite
  5. Media Pumice
  6. Media Hydrogel

Media Moss

Mosstergolong ke dalam media tanam hidroponik organik yang paling bagus. Media tanam ini diperoleh dari akar pakupakuan atau bisa juga ditemukan di kawasan hutan. Moss biasanya digunakan sebagai media tanam saat memasuki masa penyemaian benih hingga masa pembungaan. 

Media Moss

Media tanam yang satu ini dipilih dengan alasan antara lain :
  1. Memiliki banyak rongga sehingga membuat akar lebih leluasa untuk tumbuh dan berkembang.
  2. Mampu mengikat air.
  3. Memiliki sistem aerasi dan drainase yang baik.
Penanaman hidroponik dengan moss sebagai media tanam akan mendapatkan hasil lebih sempurna bilamana dipadukan dengan media tanam lain seperti kulit kayu dan daun kering.

Media Hydroton

Hydroton merupakan media tanam Hidroponik yang sedang terkenal di negara Jerman. Bentuknya yang bulat dan tidak memiliki sudut maka akan menjamin tanaman tidak akan rusak karena bersentuhan dengan hydroton.

Media Tanam Hydroton

Bahan dasar hidroponik adalah tanah liat yang sudah dikeringkan dengan cara pemanasan dan dibentuk menjadi bulatan kecil dengan diameter 1-2,5 cm. Hidroton memiliki pH yang stabil dan netral. Hidroton dapat digunakan berulang kali sama seperti arang sekam, yaitu dengan cara mencuci hingga bersih yang dapat menghilangkan kotoran seperti lumut yang menempel pada sisi bagian hydroton.

Kelebihan Hydroton sebagai media hidroponik adalah :
  1. Tingkat porositas yang tinggi sehingga jarang terjadinya penyumbatan.
  2. Mampu mempertahankan akar tanaman untuk selalu beroksidasi
  3. Ramah lingkungan dan dapat diperbarui
  4. Dapat digunakan kembali
  5. Mudah penggunaannya
  6. Koloni yang baik untuk populasi mikroba
Di samping kelebihan dari hydroton, kelemahan hydroton adalah sebagai berikut :
  1. Hydroton memiliki Daya Ikat Air yang rendah.
  2. Harga hydroton relatif mahal
  3. Dapat mengakibatkan penyumbatan pada pipa

Perlite

Perlite adalah sejenis bebatuan yang berwarna putih dan berasal dari batu silica yang telah dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi. Pemanasan batu silica dengan suhu yang sangat tinggi maka akan berubah bentuk menjadi cairan lalu dicetak dengan ukuran yang sangat kecil. Media perlite, dalam penggunaannya sebaiknya ditambah media lain seperti cocopeat. 

Kelebihan media perlite, antara lain:
  1. Memiliki aerasi yang sangat cukup bagus.
  2. Memiliki pH yang netral atau stabil.
  3. Memiliki berat yang ringan seperti gabus.
  4. Memiliki daya serap yang tinggi.

Media Vermiculite

Vermikulit merupakan media anorganik steril yang dihasilkan dari pemanasan kepingan mika serta mengandung potasium dan helium. Media tanam ini merupakan jenis media tanam yang memiliki kemampuan kapasitas kation yag cukup tinggi terutama ketika dalam keadaan padat dan basah.

Media Vermiculite

Vermikulit bisa menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air ketika digunakan sebagai campuran pada media tanam. Vermiculite memiliki daya serap air yang lebih tinggi dan bobot yang lebih berat dibandingkan perlite. Bentuk vermiculite seperti kerang laut.


Media Pumice

Pumice adalah media tanam hidropnik yang dapat menopang dalam pembudidayaan tanaman. Jenis media tanam yang satu ini berasal dari batuan jenis basalt hasil letusan gunung berapi. Pumice mempunyai warna putih pucat seperti kapur. Kemampuan mengikat air pada pumice hampir sama dengan kerikil, sehingga dalam pengaplikasian pumice sebaiknya dicampur dengan media tanam lain seperti arang sekam bakar atau vermiculite.


Media Pumice


Media Hydrogel

Hydrogel merupakan kristal polimer yang biasa digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media tanam jenis ini sangat mudah dan efesien karena tidak perlu untuk mengganti, menyiram atau memupuk. Hydrogel pada umumnya media tanam hidroponik bukan untuk pembudiyaan. Biasanya digunakan untuk menanam tanaman hias didalam ruangan, karena hydrogel memiliki berbagai warna dan berbentuk. Oleh karena itu media tanam ini biasa digunakan untuk keindahan dan keasrian tanaman hias yang diletakan di ruang kerja atau ruang tamu.

Media anam Hydrogel

Hampir semua jenis tanaman indoor bisa ditanam di dalam media ini contohnya anthurium dan philodendron. Tetapi jenis media tanam ini tidak cocok untuk tanaman yang memiliki akar keras seperti tanaman bonsai dan adenium. Hal ini disebabkan pertumbuhan akar tanaman yang mengeras sehingga menyebabkan vas pecah. Keunggulan lain dari media tanam gel adalah tetap terlihat cantik meskipun bersanding dengan media lain. Di Jepang gel banyak digunakan sebagai komponen terarium dengan pasir. Warna-warna gel yang beragam menambahkan kesan hidup pada taman miniatur tersebut.


Jumat, 27 Agustus 2021

Media Yang Baik Untuk Persemaian Benih dalam Sistem Tanam Hidroponik.

Agustus 27, 2021 0

Macam media tanam yang baik untuk persemaian Hidroponik;

  1. Media Kapas
  2. Media Gabus / Styrofoam
  3. Media Rockwool
Pemilihan media tanam dalam sistem hidroponik harus memenuhi persyaratan untuk ketersediaan air dan udara bagi pertumbuhan tanaman. Media tanam yang ideal untuk hidroponik antara lain dapat menopang pertumbuhan tanaman, memiliki pori untuk aerasi, tidak menyumbat instalasi hidroponik, dan tidak mempengaruhi larutan nutrisi. Media tidak berfungsi menyediakan nutrisi dan harus bersifat lembam


Media Kapas

Media Semai Menggunakan Kapas

Kapas merupakan media tanam yang sangat baik sebagai langkah awal dalam penyemaian benih sebelum benih ditanam pada media tanam lain (Gambar 19). Penyemaian perlu dilakukan untuk tanaman yang memiliki benih kecil dan/atau memiliki masa tanam menengah hingga panjang. Kapas memilik daya serap terhadap air sangat tinggi sehingga pemberian nutrisi untuk tanaman hidroponik sangat bagus. Disamping itu, media semai kapas lebih dikenal dan mudah didapatkan.

Media Gabus / Styrofoam

Media Tanam Menggunakan Styrofoam

Gabus adalah jenis bahan anorganik yang dibuat dari campuran kopolimer styren yang dapat digunakan sebagai alternatif media tanam yang disebut “Styrofoam” (Gambar 20). Pada awalnya media tanam ini hanya digunakan sebagai aklimatisasi bagian tanaman sebelum ditanam di lahan luas. Saat ini di beberapa nursery menggunakan gabus sebagai salah satu campuran untuk meningkatkan porositas pada media tanam.

Media Rockwool

Media Semai Menggunakan Rockwool

Rockwool merupakan salah satu mineral fiber atau mineral wool yang sering digunakan sebagai media tanam hidroponik. Rockwool berasal dari batu (umumnya batu kapur, basalt atau batu bara), kaca, atau keramik yang dilelehkan dengan suhu tinggi kemudian ‘dipintal’ membentuk serat-serat mirip seperti membuat gula kapas arum manis. Setelah serat dingin, mineral wool ini dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Selain sebagai media tanam, rockwool juga umum digunakan sebagai bahan insulasi termal (isolasi panas atau penghambat panas), semprotan kebakaran (penyerap api/ fireproofing) dan penyerap atau peredam suara (soundproofing).Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry. Pada umumnya rockwool dijual dalam bentuk lempengan atau block dengan ukuran yang sangat besar. Kegunaaan media tanam dengan menggunakan rock wool adalah dapat digunakan sebagai media semai dan media tanam.

Sebagai media tanam, rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara (oksigen untuk aerasi) dalam jumlah besar yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi pada metode hidroponik. Struktur serat alami yang dimiliki rockwool juga sangat baik untuk menopang batang dan akar tanaman sehingga dapat tegak dengan stabil.Kemampuan rockwool tersebut membuat bahan ini cocok digunakan sebagai media tanaman sejak tahap persemaian hingga proses produksi/panen.

Rockwool sebagai media tanam

Media tanam rockwool mempunyai kelebihan antara lain:
  • Ramah lingkungan.
  • Tidak mengandung patogen.
  • Mampu menampung air 14 kali kapasitas tampung tanah.
  • Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan.
  • Dapat mengoptimalkan peran pupuk.
Kekurangan dari rockwool antara lain:
  • Memiliki massa jenis yang ringan.
  • Adanya angin dapat menerbangkan rockwool.
  • Rockwool memiliki pH yang cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman sehingga memerlukan perlakuan khusus sebelum rockwool djadikan sebagai media tanam.

Kamis, 26 Agustus 2021

Jenis MEDIA TANAM Yang Baik Untuk sistem HIDROPONIK.

Agustus 26, 2021 0
Media Kerikil dalam Hidroponik

Jenis Media:

  1. Kerikil
  2. Pasir 
  3. Spons

Beberapa jenis media yang biasa digunakan diantaranya adalah diahydro. Diahydro adalah  media yang berasal dari batuan sedimen  alami yang mengandung fosil diatoms. Diahydro  kaya silica (87-94%) yakni komponen essensial untuk  pertumbuhan dan kekuatan sel tanaman. Jenis kedua  adalah pellet lempung, diantaranya dengan merk  dagang Hydroton atau hydrokorrels atau LECA (light  expanded clay aggregate). Lempung dibentuk menjadi  pelet dan dipanaskan pada suhu 1200 C. Hal demikian menyebabkan lempung seperti popcorn.


Pemilihan media tumbuh dalam sistem hidroponik harus memenuhi persyaratan untuk ketersediaan air dan udara bagi pertumbuhan tanaman. Media tumbuh yang ideal untuk hidroponik antara lain dapat menopang pertumbuhan tanaman, memiliki pori untuk aerasi, tidak menyumbat instalasi hidroponik, dan tidak mempengaruhi larutan nutrisi. Media tidak berfungsi menyediakan nutrisi dan harus bersifat lembam (Orsini, F. et al, 2012). 


Media tanam selain tanah yang dapat digunakan antara lain air, busa, kerikil, rockwool, pasir, serbuk gergaji, gambut, sabut kelapa, perlit, batu apung, kulit kacang, poliester, atau vermikulit (Resh, H.M., 2013). Karakteristik media yang baik dalam Munos, 2010 antara lain ukuran partikel antara 2 – 7 mm, mampu mempertahankan kelembaban dan mengeluarkan kelebihan air, tidak mudah terdegradasi dan terurai, bebas dari mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan manusia atau tanaman, tidak terkontaminasi dengan limbah industri, mudah diperoleh dan dipindahkan.


Media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan hara, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam. Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional. 


Larutan Nutrisi Didalam Media Tanam


Nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri dari 13 unsur, diklasifikasikan sebagai makronutrien (diperlukan dalam jumlah yang lebih besar) seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S) dan mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit), seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Molibdenum (Mo) dan Klor (Cl). Sedangkan unsur Karbon (C) dan Oksigen (O) adalah terdapat di atmosfer dan Hidrogen (H) dipasok oleh air (Orsini, F. et al, 2012). 

  • Nitrogen (N)
Unsur ini adalah komponen utama pembentukkan klorofil, mendorong pertumbuhan tanaman cepat, merangsang pertumbuhan vegetatif, dan meningkatkan kualitas sayuran dan buah meningkatkan kandungan protein. 
  •  Fosfor (P) 
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar dan bunga, berkontribusi pada pematangan biji, mendorong pewarnaan buah, membantu pembentukan biji dan vigor tanaman. 
  •  Kalium (K) 
Unsur K memberikan kekuatan dan ketahanan terhadap penyakit, meningkatkan ukuran biji, meningkatkan kualitas buah. 
  • Kalsium (Ca)
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar lateral, meningkatkan vigor tanaman dan merangsang pembentukan biji. 
  • Magnesium (Mg) 
Merupakan komponen utama dari klorofil yang diperlukan untuk biosintesis gula. 
  • Sulfur (S) 
Berguna mempertahankan warna hijau, merangsang produksi benih dan membantu perkembangan tanaman.

Media Kerikil

Kerikil adalah media tanam yang cukup baik dan biasanya digunakan di dalam pot atau vas bunga. Bentuknya yang kecil-kecil akan membuat ruang tamu menjadi unik dan segar, terutama jika menggunakan vas bunga yang transparan maka akan menambah keunikan dalam ruangan. Kerikil biasanya digunakan hanya untuk tanaman hias.

Kerikil Sebagai Media Tanam Hidroponik

Penggunaan kerikil sebagai media tanam sebenarnya memiliki beberapa kesamaan dengan pasir. Hal ini karena kedua jenis media tanam ini mempunyai sifat yang sama, akan tetapi kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada pasir. Kerikil biasa digunakan sebagai media tanam hidroponik untuk membantu peredaran larutan unsur hara dan udara sehingga memberikan ruang bagi akar tanaman agar dapat tumbuh pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar.

Kerikil memiliki sifat sulit mengikat air, mudah basah dan cepat kering oleh karena itu bila menggunakan media tanam ini perlu dilakukan penyiraman secara rutin. Saat ini banyak dijumpai penggunaan kerikil sintetis. Kelebihan kerikil sintetis dibandingkan dengan kerikil biasa adalah pada kemampuan mengikat air, kerikil sintetis mempunyai kemampuan untuk mengikat air dengan baik. Selain itu sistem drainase pada jenis kerikil juga sangat baik sehingga bisa mempertahankan kelembaban dan sirkulasi udara pada media tanam.

Media Pasir

Pasir merupakan salah satu media tanam hidroponik yang sering dijumpai di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Pasir memiliki ukuran butiran, warna, dan bentuk beragam. Berdasarkan ukuran partikelnya, pasir dibagi menjadi beberapa kelompok: kerikil lembut (2 mm), pasir sangat kasar (1,0-2,0 mm), pasir kasar (0,5-1,0 mm), pasir medium (0,25-0,5 mm), pasir lembut (0,1-0,25 mm), dan pasir sangat lembut (0,05-0,1 mm). Penggunaan pasir relatif kurang populer di kalangan pekebun hidroponik komersial di wilayah Eropa. Jenis tanmaan yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan media tanam pasir diantaranya: kubis, mentimun, terong, selada, okra, tomat, dan turnip.

Media Persemaian Menggunakan Pasir


Media tanam pasir biasanya digunakan untuk penyemaian benih, penumbuhan bibit tanaman, serta penumbuhan tanaman dengan teknik stek. Sifat pasir yang cepat kering memudahkan proses pemindahan bibit tanaman ke media lain.

Keunggulan lain dari media tanam dari pasir adalah bisa meninggkatkan sistem drainase dan aerasi pada media tanam. Pasir Malang merupakan salah satu jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik.

Penggunaan pasir sebagai media tanam harus dikombinasikan dengan media tanam lain seperti kerikil, batubatuan atau bisa disesuaikan dengan tanaman yang akan dibudidayakan.

Media Spons

Spons merupakan media tanam hidroponik yang banyak mempunyai pori yang cukup besar sebagai sarana mengalirkan air nutrisi ke akar tanaman.Media spon mempunyai bobot sangat ringan sehingga saat diaplikasikan akan mudah untuk dipindahkan dan ditempatkan di mana saja. Bobot ringan yang dimiliki oleh spons sebagai media tanam tidak memerlukan pemberat lagi karena setelah disiram air maka spons akan menyerap air sehingga tanaman akan menjadi tegak.

Spons Sebagai Media Semai


Keunggulan spon adalah mampu menyerap air dan menahan serapan air yang cukup tinggi sampai waktu dua minggu, dan memiliki kekebalan terhadap jamur yang berisiko merusak tanaman. Spon dapat berfungsi sebagai media semai dan media tanam. Hasil yang diperoleh dengan memanfaatkan media tanam hidroponik berupa spons adalah pertumbuhan tanaman lebih prima.Media spon mudah diperoleh maka akan menghemat biaya dalam penanaman secara hidroponik.

Media Tanam Dengan Spons


Kekurangan dari media tanam ini adalah tidak tahan lama karena bahannya mudah hancur, sehingga bila spons sudah tidak layak pakai harus segera diganti dengan baru.Oleh karena itulah biasanya media tanam ini hanya digunakan sebagai media tanam tanaman hias bunga potong yang penggunaannya hanya sementara.