 |
Media Kerikil dalam Hidroponik |
Jenis Media:
- Kerikil
- Pasir
- Spons
Beberapa jenis media yang biasa digunakan diantaranya adalah diahydro. Diahydro adalah media yang berasal dari batuan sedimen alami yang mengandung fosil diatoms. Diahydro kaya silica (87-94%) yakni komponen essensial untuk pertumbuhan dan kekuatan sel tanaman. Jenis kedua adalah pellet lempung, diantaranya dengan merk dagang Hydroton atau hydrokorrels atau LECA (light expanded clay aggregate). Lempung dibentuk menjadi pelet dan dipanaskan pada suhu 1200 C. Hal demikian menyebabkan lempung seperti popcorn.
Pemilihan media tumbuh dalam sistem hidroponik harus
memenuhi persyaratan untuk ketersediaan air dan udara bagi
pertumbuhan tanaman.
Media tumbuh yang ideal untuk hidroponik antara lain dapat
menopang pertumbuhan tanaman, memiliki pori untuk aerasi, tidak
menyumbat instalasi hidroponik, dan tidak mempengaruhi larutan nutrisi.
Media tidak berfungsi menyediakan nutrisi dan harus bersifat lembam
(Orsini, F. et al, 2012).
Media tanam selain tanah yang dapat digunakan antara lain air, busa,
kerikil, rockwool, pasir, serbuk gergaji, gambut, sabut kelapa, perlit,
batu apung, kulit kacang, poliester, atau vermikulit (Resh, H.M., 2013).
Karakteristik media yang baik dalam Munos, 2010 antara lain
ukuran partikel antara 2 – 7 mm,
mampu mempertahankan kelembaban
dan mengeluarkan kelebihan air, tidak
mudah terdegradasi dan terurai, bebas
dari mikroorganisme yang berbahaya
bagi kesehatan manusia atau tanaman,
tidak terkontaminasi dengan limbah
industri, mudah diperoleh dan
dipindahkan.
Media tanam pada sistem
hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara
larutan hara, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro
perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam. Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan
kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
Larutan Nutrisi Didalam Media Tanam
Nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
terdiri dari 13 unsur, diklasifikasikan sebagai makronutrien (diperlukan
dalam jumlah yang lebih besar) seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium
(K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S) dan mikronutrien
(dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit), seperti Besi (Fe), Mangan
(Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Molibdenum (Mo) dan Klor (Cl).
Sedangkan unsur Karbon (C) dan Oksigen (O) adalah terdapat di
atmosfer dan Hidrogen (H) dipasok oleh air (Orsini, F. et al, 2012).
Unsur ini adalah komponen utama pembentukkan klorofil, mendorong
pertumbuhan tanaman cepat, merangsang pertumbuhan vegetatif,
dan meningkatkan kualitas sayuran dan buah meningkatkan
kandungan protein.
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar
dan bunga, berkontribusi pada pematangan biji, mendorong
pewarnaan buah, membantu pembentukan biji dan vigor tanaman.
Unsur K memberikan kekuatan dan ketahanan terhadap penyakit,
meningkatkan ukuran biji, meningkatkan kualitas buah.
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar
lateral, meningkatkan vigor tanaman dan merangsang pembentukan
biji.
Merupakan komponen utama dari klorofil yang diperlukan untuk
biosintesis gula.
Berguna mempertahankan warna hijau, merangsang produksi benih
dan membantu perkembangan tanaman.
Media Kerikil
Kerikil adalah media tanam yang cukup baik dan biasanya digunakan di dalam pot atau vas bunga. Bentuknya yang kecil-kecil akan membuat ruang tamu menjadi unik dan segar, terutama jika menggunakan vas bunga yang transparan maka akan menambah keunikan dalam ruangan. Kerikil biasanya digunakan hanya untuk tanaman hias.
 |
Kerikil Sebagai Media Tanam Hidroponik |
Penggunaan kerikil sebagai media tanam sebenarnya memiliki beberapa kesamaan dengan pasir. Hal ini karena kedua jenis media tanam ini mempunyai sifat yang sama, akan tetapi kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada pasir. Kerikil biasa digunakan sebagai media tanam hidroponik untuk membantu peredaran larutan unsur hara dan udara sehingga memberikan ruang bagi akar tanaman agar dapat tumbuh pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar.
Kerikil memiliki sifat sulit mengikat air, mudah basah dan cepat kering oleh karena itu bila menggunakan media tanam ini perlu dilakukan penyiraman secara rutin. Saat ini banyak dijumpai penggunaan kerikil sintetis. Kelebihan kerikil sintetis dibandingkan dengan kerikil biasa adalah pada kemampuan mengikat air, kerikil sintetis mempunyai kemampuan untuk mengikat air dengan baik. Selain itu sistem drainase pada jenis kerikil juga sangat baik sehingga bisa mempertahankan kelembaban dan sirkulasi udara pada media tanam.
Media Pasir
Pasir merupakan salah satu media tanam hidroponik yang sering dijumpai di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Pasir memiliki ukuran butiran, warna, dan bentuk beragam. Berdasarkan ukuran partikelnya, pasir dibagi menjadi beberapa kelompok: kerikil lembut (2 mm), pasir sangat kasar (1,0-2,0 mm), pasir kasar (0,5-1,0 mm), pasir medium (0,25-0,5 mm), pasir lembut (0,1-0,25 mm), dan pasir sangat lembut (0,05-0,1 mm). Penggunaan pasir relatif kurang populer di kalangan pekebun hidroponik komersial di wilayah Eropa. Jenis tanmaan yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan media tanam pasir diantaranya: kubis, mentimun, terong, selada, okra, tomat, dan turnip.
 |
Media Persemaian Menggunakan Pasir |
Media tanam pasir biasanya digunakan untuk penyemaian benih, penumbuhan bibit tanaman, serta penumbuhan tanaman dengan teknik stek. Sifat pasir yang cepat kering memudahkan proses pemindahan bibit tanaman ke media lain.
Keunggulan lain dari media tanam dari pasir adalah bisa meninggkatkan sistem drainase dan aerasi pada media tanam. Pasir Malang merupakan salah satu jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik.
Penggunaan pasir sebagai media tanam harus dikombinasikan dengan media tanam lain seperti kerikil, batubatuan atau bisa disesuaikan dengan tanaman yang akan dibudidayakan.
Media Spons
Spons merupakan media tanam hidroponik yang banyak mempunyai pori yang cukup besar sebagai sarana mengalirkan air nutrisi ke akar tanaman.Media spon mempunyai bobot sangat ringan sehingga saat diaplikasikan akan mudah untuk dipindahkan dan ditempatkan di mana saja. Bobot ringan yang dimiliki oleh spons sebagai media tanam tidak memerlukan pemberat lagi karena setelah disiram air maka spons akan menyerap air sehingga tanaman akan menjadi tegak.
 |
Spons Sebagai Media Semai |
Keunggulan spon adalah mampu menyerap air dan menahan serapan air yang cukup tinggi sampai waktu dua minggu, dan memiliki kekebalan terhadap jamur yang berisiko merusak tanaman. Spon dapat berfungsi sebagai media semai dan media tanam. Hasil yang diperoleh dengan memanfaatkan media tanam hidroponik berupa spons adalah pertumbuhan tanaman lebih prima.Media spon mudah diperoleh maka akan menghemat biaya dalam penanaman secara hidroponik.
 |
Media Tanam Dengan Spons |
Kekurangan dari media tanam ini adalah tidak tahan lama karena bahannya mudah hancur, sehingga bila spons sudah tidak layak pakai harus segera diganti dengan baru.Oleh karena itulah biasanya media tanam ini hanya digunakan sebagai media tanam tanaman hias bunga potong yang penggunaannya hanya sementara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar