![]() |
Media Tanam "Arang Sekam" Hidroponik |
#Media tanam hidroponik adalah suatu media yang terbuat dari material atau bahan selain tanah yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Berdasarkan pengertian tersebut media tanam hidroponik berfungsi sebagai tempat menopang tanaman agar mampu berdiri tegak sehingga tidak mudah roboh. Penggunaan macam dan peranan media merupakan perbedaan yang sangat jelas antara menanam dengan cara konvensional dengan sistem hidroponik.
Media tanam yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil yang ditanam. Sebelum menggunakan media tanam maka hal yang tak boleh dihindari adalah kriteria dalam memilih media tanam hidroponik. Beberapa kriteria yang harus dimiliki agar tanaman hidroponik dapat tumbuh dengan baik.
- Media harus mampu untuk menyimpan kandungan air, sehingga tanaman memperoleh nutrisi yang cukup dari kandungan air yang tersimpan pada media.
- Media memiliki struktur yang gembur, subur dan bisa menyerap air dengan baik.
- Memiliki kandungan garam yang rendah.
- Tidak mudah berubah bentuk atau tidak mudah untuk menjadi kering saat suhu yang ada di ruangan berubah.
- Tidak memiliki hama atau penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Media memiliki kandungan kapur atau unsur kalsium.
Macam-macam Media Tanam
Media Arang sekam
Media tanam yang mudah ditemui, ekonomis dan cukup populer digunakan oleh para petani hidroponik adalah arang sekam (sekam yang sudah dibakar) (Gambar 8). Arang sekam merupakan media tanam organik sehingga ramah lingkungan, pH netral, memiliki daya ikat air yang cukup bagus serta aerasi yang baik, steril dari bakteri dan cendawan.
Media arang sekam mempunyai kelebihan antara lain :
- Harganya relatif murah
- Bahannya mudah didapat
- Beratnya ringan
- Media lebih steril
- Mempunyai porositas yang tinggi
Kekurangan arang sekam antara lain :
- Jarang tersedia di pasaran
- Hanya dapat digunakan dua kali
Media arang sekam umumnya digunakan untuk hidroponik tomat, paprika dan mentimun.
Media Cocopeat / Sabut Kelapa
Media untuk pertumbuhan tanaman yang satu ini tergolong sebagai media tanam organik. Sabut kelapa yang pada umumnya dijumpai sebagai alat pencuci panci, dijadikan sapu, dan kesetan ini sekarang penggunaanya mulai berkembang menjadi media tanam hidroponik yang ditemukan pada tahun 80-an oleh Dutch Plantin, sebuah lembaga yang pertama kali melaporkan bahwa serbuk halus yang diperoleh dari sabut kelapa bisa dijadikan sebagai media bercocok tanam hidroponik (Gambar 9). Bentuk dan tekstur cocopeat lebih menyerupai serbuk kayu hasil gergaji dan lebih lembut dibandingkan media coconut coir lainnya.
![]() |
Sabut Kelapa yang telah dihaliskan. |
Cocopeat mempu menyerap air dengan penyerapan yang cukup tinggi, dengan kadarkeasamannya cukup stabil yaitu 5,0-6,8. Penggunaan cocopeat harus dicampur dengan arang sekam dengan perbandingan 50:50, dengan tujuan untuk meningkatkan pasokan oksigen. Peningkatan oksigen akan meningkatkan aerasi sehingga berpengaruh sangat baik terhadap pertumbuhan akar. Selama ini cocopeat selain digunakan sebagai media tanam pengganti tanah.Serbuk sabut kelapa atau cocopeat merupakan serbuk sisa pengolahan penguraian sabut kelapa yang dapat dicetak menjadi berbentuk kubus.
![]() |
Media Sabut Kelapa Yang Sudah Dicetak. |
Serbuk sabut kelapa sebagai media tanam diklaim mempunyai daya tampung air yang tinggi. Serbuk sabut kelapa diketahui mampu menyimpan air hingga 73% atau 6 – 9 kali lipat dari volumenya. Dengan demikian, maka kegiatan bercocok tanam hidroponik Anda akan lebih hemat air karena intensitas penyiraman dilakukan lebih jarang.
Media Batang dan akar pakis
Media tanam organik lainnya selain cocopeat dan arang sekam adalah batang dan akar pakis Batang pakis secara umum terbagi dua yakni batang pakis warna hitam dan batang pakis warna coklat. Batang pakis warna hitam yang paling sering digunakan sebagai media tanam. Batang pakis hitam berasal dari tanaman pakis yang sudah tua.
![]() |
Media Tanam Dari batang dan Akar Pakis |
Batang pakis warna hitam mudah dipotong menjadi potongan-potongan kecil karena batangnya sudah kering. Potongan tersebut dikenal sebagai cacahan pakis. Selain dijual dalam bentuk cacahan, media tanam dari pakis juga tersedia dalam bentuk lempengan empat persegi panjang.Umumnya media tanam ini digunakan untuk menanam anggrek.
Kekurangan dari batang pakis adalah sering dijadikan semut atau binatang kecil lainnya sebagai sarang. Keunggulan media tanam dari pakis adalah mudah untuk mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik. Selain itu media tanam ini memiliki tekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman. Akan tetapi, akar pakis kurang menyerap air sehingga dalam penggunaannya harus ditambahkan arang sekan atau cocopeat sehingga dapat menghasilkan tanaman hidroponik yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar