sing penting halal

Jumat, 03 September 2021

Cara Mengatasi "api-ms-win-crt-runtime-l1-1-0.dll is missing error" di Windows 7

September 03, 2021 0


 

Pesan tersebut muncul ketika saya mau install python3.8 pertama kali di windows7.

Setelah coba nyari solusinya termasuk diantaranya download microsoft visual C++ 2013 yang sebelumnya terinstall 2005, masih tetep gak bisa.

Akhirnya saya coba install python2.7 dan sukses, pesan seperti itu gak muncul lagi.

Jadi solusinya adalah versi windows7 ke bawah hanya compatible untuk late python 2.7.



Rabu, 01 September 2021

Metode Hidroponik Yang Paling Populer Dan Sering Digunakan.

September 01, 2021 0

Metode Hidroponik dengan sistem NFT

 Beberapa metode hidroponik yang sering digunakan, antara lain:

#Sistem Sumbu (Wick System)

Sistem sumbu (Wick System) merupakan salah satu sistem yang paling sederhana dari semua sistem hidroponik karena tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga tidak menggunakan pompa atau listrik. Sistem sumbu merupakan sistem pasif dalam hidroponik karena akar tidak bersentuhan langsung dengan air.Dinamakan sistem sumbu karena dalam pemberian asupan nutrisi melewati akar tanaman disalurkan dengan media atau bantuan berupa sumbu. 


Beberapa bahan umum yang digunakan untuk sistem sumbu seperti,kain flanel, tali fibrosa, jenis propylene, sumbu obor tiki, tali rayon atau mop helai kepala, benang poliuretan dikepang, wol tebal, tali wol atau strip, tali nilon, tali kapas, stripe kain dari pakaian atau selimut tua.

Metode sumbu (Wick system)

Sistem sumbu kurang efektif untuk tanaman yang membutuhkan banyak air. Sistem sumbu cocok untuk pemula atau yang baru mencoba menggunakan sistem hidroponik.Beberapa media tanam yang paling umum digunakan untuk sistem sumbu ialah seperti coco coir, Vermiculite atau perlite. Alat yang dibutuhkan pun mudah hanya larutan nutrisi,kain flanel (bahan lain sebagai sumbu),aerator (opsional) dan media untuk menjaga kelembaban seperti sekam bakar,cocopeat,hidroton.


Kelebihan sistem sumbu:

  1. Biaya untuk mengumpulkan bahan yang diperlukan tergolong sangat murah.
  2. Bentuk yang sederhana dan pembuatannya yang mudah memungkinkan hidroponik sistem sumbu dapat dilakukan bagi pemula.
  3. Frekuensi penambahan nutrisi lebih jarang, dikarenakan menggunakan sumbu sebagai media penyalur nutrisi.
  4. Tidak tergantung listrik sehingga biaya relatif lebih murah.
  5. Mudah untuk dipindahkan.


Kekurangan sistem sumbu:

  1. Jumlah tanaman yang dihidroponikkan apabila berjumlah banyak maka akan sedikit sulit dalam mengontrol pH air.
  2. Hanya cocok untuk jenis tanaman yang tidak memerlukan banyak air. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kapiler sumbu dalam menyalurkan nutrisi bersifat terbatas.


Prinsip Kerja Sistem Sumbu (Wick System):

Sistem wick menggunakan prinsip kapilaritas, yaitu dengan menggunakan sumbu sebagai penyambung atau jembatan pengalir air nutrisi dari wadah penampung air ke akar tanaman. Sumbu yang digunakan dalam system ini biasanya berupa kain flanel atau bahan lain yang dapat menyerap air.

#Sistem Rakit Apung (Water Culture System)

Sistem Rakit Apung

Sistem Rakit Apung (Water culture system) merupakan cara bercocok tanam hidroponik modern yang dikembangkan oleh Massantini pada tahun 1976 di Italia dan Jensen pada tahun 1980 di Arizona. Sistem rakit apung adalah yang sistem paling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif, cukup mudah digunakan karena tidak membutuhkan alat yang terlalu banyak, yang dibutuhkan box atau wadah yang dapat terbuat dari bahan plastik, styrofoam dan aerator. Hidroponik rakit apung merupakan pengembangan dari sistem bertanam hidroponik yang dapat digunakan untuk kepentingan komersial dengan skala besar ataupun skala rumah tangga.


Kelebihan sistem rakit apung:

  1. Biaya pembuatan yang murah dikarenakan tidak memerlukan alat yang menunjang sistem hidroponik mengalami keberlangsungan.
  2. Bahan yang diperlukan untuk pembuatan mudah dicari dari lingkungan sekitar.
  3. Perawatannya tidak sulit.
  4. Tidak bergantung pada kondisi kestabilan berikut ketersediaan listrik, sehingga bisa lebih hemat pengeluaran.
  5. Lebih hemat air dan nutrisi.


Kekurangan sistem rakit apung:

  • Rancangan hidroponik tanaman dengan sistem rakit apung lebih cocok dilakukan di dalam ruangan, bukan ditempatkan di luar ruangan.
  • Akar tanaman lebih rentan mengalami pembusukan karena terus tergenang dalam air larutan nutrisi.
  • Kadar oksigen yang sedikit, meskipun ada sebagian akar tanaman yang tidak terendam dalam larutan nutrisi sehingga memungkinkan ada oksigen untuk membantu proses fotosintesis


Prinsip Kerja Sistem Rakit Apung:

Sistem Rakit Apung hampir sama dengan sistem sumbu, yaitu berupa sistem statis dan sistem hidroponik sederhana. Perbedaannya dalam sistem ini tidak menggunakan sumbu sebagai pembantu kapiler air, tetapi media tanam dan akar tanaman langsung menyentuh air nutrisi.Wadah tempat tanaman berada dalam kondisi mengapung dan bersentuhan langsung dengan air nutrisi. Secara prinsip kerja, sistem rakit apung memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan sistem sumbu. Hanya saja dalam sistem rakit apung penggunaan air lebih banyak dari sistem sumbu.

Sistem rakit apung dapat digunakan untuk tanaman sayuran yang membutuhkan air banyak dengan jangka waktu tanam relatif singkat seperti kangkung, Caisim, Pak Choy, dan Petsai.


#Sistem NFT (Nutrient Film Technique System)

Sistem NFT

Sistem NFT pertama kali dikembangkan oleh Dr. A.J. Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Inggris. Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen.


Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.

Nutrisi yang disediakan untuk tanaman akan diterima oleh akar secara terus menerus menggunaakn pompa air yang ditempatkan pada penampung nutrisi yang disusun sedemikian rupa agar pengaliran menjadi efektif. Juga diperlukan timer untuk mengatur air yang mengalir, dan aerator untuk menunjang pertumbuhan akar.


Kelebihan Sistem NFT :

  • Sangat cocok untuk tanaman yang membutuhkan banyak air. Alasannya, sistem NFT akan membuat aliran air dapat terpenuhi dengan mudah, stabil dan baik.Pemenuhan air dalam NFT memungkinkan akar tanaman untuk menyerap nutrisi lebih banyak sehingga terjadi proses fotosintesis yang lebih baik.
  • Dengan sistem NFT, masa tanam tanaman menjadi lebih singkat sehingga kita bisa melakukan penanaman tanaman lebih banyak dibanding sistem hidroponik konvensional. Dengan cara bercocok tanam hidroponik NFT, dapat memperoleh untung lebih besar karena dalam satu waktu bisa panen hasil berkali-kali.
  • Perawatan, pengontrolan dan pemantauan aliran maupun kondisi nutrisi lebih mudah dikarenakan nutrisi ditempatkan dalam satu tempat atau wadah sehingga tidak perlu mengecek berulang kali karena dengan sekali melihat, maka kita akan mengetahui kondisi nutrisi secara keseluruhan.
  • Sistem NFT mendapatkan aliran yang stabil dalam satu jalur nutrisi sehingga kondisi nutrisi di semua bagian menjadi seragam. Nutrisi yang seragam akan membuat tumbuhan memperoleh asupan kebutuhan secara merata dan seragam. Akan diperoleh hasil pertanian yang lebih baik dan merata dikarenakan pertumbuhan tanaman berlangsung secara optimal tanpa ada tanaman yang dominan memperoleh nutrisi lebih banyak.


Kekurangan Sistem NFT:

  • Perlengkapan untuk membuat hidroponik NFT tergolong sangat mahal meskipun banyak bahan alternatif yang bisa digunakan. Hal ini, dikarenakan komponen peralatan untuk merancang sistem hidroponik NFT yang cukup banyak, seperti pompa, persediaan nutrisi, tempat penanaman, dan lain sebagainya.
  • Tidak cocok untuk pemula. NFT membutuhkan ilmu, kemampuan, dan ketelitian agar dapat berhasil. Kerumitan dalam pengoperasian, seperti pengecekan air dan nutrisi tidak bisa dilakukan oleh orang yang baru belajar karena khawatir mengalami risiko kegagalan yang lebih besar.
  • Bergantung pada listrik. Beberapa alat memerlukan listrik yang stabil dan terusmenyuplai agar sistem hidroponik yang telah dirancang terus berjalan.
  • Rentan terhadap penyakit apabila beberapa tanaman terkena penyakit. Akar tanaman yang terintegrasi dengan aliran nutrisi akan lebih mudah menyebarkan penyakit ke tanaman lain yang berada pada jalur atau wadah tersebut. Kondisi semacam ini bisa menimbulkan kerugian.


Prinsip Kerja Sistem NFT:

Larutan (air dan nutrisi) yang mengaliri akar tanaman dengan dipompa dari reservoir, dengan tebal aliran/arus 2-3 mm, bersirkulasi secara kontinu selama 24 jam pada talang dengan kemiringan 5 %. Kecepatan aliran yang masuk diatur berkisar antara 0,3-0,75 liter/menit saat pembukaan kran. Aliran dalam sistem tersebut boleh berhenti dengan batas waktu maksimal selama 10 menit dan setelah itu harus diari larutan lagi, karena perakaran tanaman tidak boleh terlalu lama kering. Pada sistem NFT, komponen inti yang menunjang diantaranya talang (bed), tanki penampung (menampung larutan nutrisi) dan pompa air.

Senin, 30 Agustus 2021

Berikut Termasuk Media Tanam Yang Paling Bagus di Hidoponik

Agustus 30, 2021 0

 Media tanam yang paling bagus untuk sistem tanam Hidroponik diantarannya,

  1. Media Moss
  2. Media Hydroton
  3. Perlite
  4. Media Vermiculite
  5. Media Pumice
  6. Media Hydrogel

Media Moss

Mosstergolong ke dalam media tanam hidroponik organik yang paling bagus. Media tanam ini diperoleh dari akar pakupakuan atau bisa juga ditemukan di kawasan hutan. Moss biasanya digunakan sebagai media tanam saat memasuki masa penyemaian benih hingga masa pembungaan. 

Media Moss

Media tanam yang satu ini dipilih dengan alasan antara lain :
  1. Memiliki banyak rongga sehingga membuat akar lebih leluasa untuk tumbuh dan berkembang.
  2. Mampu mengikat air.
  3. Memiliki sistem aerasi dan drainase yang baik.
Penanaman hidroponik dengan moss sebagai media tanam akan mendapatkan hasil lebih sempurna bilamana dipadukan dengan media tanam lain seperti kulit kayu dan daun kering.

Media Hydroton

Hydroton merupakan media tanam Hidroponik yang sedang terkenal di negara Jerman. Bentuknya yang bulat dan tidak memiliki sudut maka akan menjamin tanaman tidak akan rusak karena bersentuhan dengan hydroton.

Media Tanam Hydroton

Bahan dasar hidroponik adalah tanah liat yang sudah dikeringkan dengan cara pemanasan dan dibentuk menjadi bulatan kecil dengan diameter 1-2,5 cm. Hidroton memiliki pH yang stabil dan netral. Hidroton dapat digunakan berulang kali sama seperti arang sekam, yaitu dengan cara mencuci hingga bersih yang dapat menghilangkan kotoran seperti lumut yang menempel pada sisi bagian hydroton.

Kelebihan Hydroton sebagai media hidroponik adalah :
  1. Tingkat porositas yang tinggi sehingga jarang terjadinya penyumbatan.
  2. Mampu mempertahankan akar tanaman untuk selalu beroksidasi
  3. Ramah lingkungan dan dapat diperbarui
  4. Dapat digunakan kembali
  5. Mudah penggunaannya
  6. Koloni yang baik untuk populasi mikroba
Di samping kelebihan dari hydroton, kelemahan hydroton adalah sebagai berikut :
  1. Hydroton memiliki Daya Ikat Air yang rendah.
  2. Harga hydroton relatif mahal
  3. Dapat mengakibatkan penyumbatan pada pipa

Perlite

Perlite adalah sejenis bebatuan yang berwarna putih dan berasal dari batu silica yang telah dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi. Pemanasan batu silica dengan suhu yang sangat tinggi maka akan berubah bentuk menjadi cairan lalu dicetak dengan ukuran yang sangat kecil. Media perlite, dalam penggunaannya sebaiknya ditambah media lain seperti cocopeat. 

Kelebihan media perlite, antara lain:
  1. Memiliki aerasi yang sangat cukup bagus.
  2. Memiliki pH yang netral atau stabil.
  3. Memiliki berat yang ringan seperti gabus.
  4. Memiliki daya serap yang tinggi.

Media Vermiculite

Vermikulit merupakan media anorganik steril yang dihasilkan dari pemanasan kepingan mika serta mengandung potasium dan helium. Media tanam ini merupakan jenis media tanam yang memiliki kemampuan kapasitas kation yag cukup tinggi terutama ketika dalam keadaan padat dan basah.

Media Vermiculite

Vermikulit bisa menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air ketika digunakan sebagai campuran pada media tanam. Vermiculite memiliki daya serap air yang lebih tinggi dan bobot yang lebih berat dibandingkan perlite. Bentuk vermiculite seperti kerang laut.


Media Pumice

Pumice adalah media tanam hidropnik yang dapat menopang dalam pembudidayaan tanaman. Jenis media tanam yang satu ini berasal dari batuan jenis basalt hasil letusan gunung berapi. Pumice mempunyai warna putih pucat seperti kapur. Kemampuan mengikat air pada pumice hampir sama dengan kerikil, sehingga dalam pengaplikasian pumice sebaiknya dicampur dengan media tanam lain seperti arang sekam bakar atau vermiculite.


Media Pumice


Media Hydrogel

Hydrogel merupakan kristal polimer yang biasa digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media tanam jenis ini sangat mudah dan efesien karena tidak perlu untuk mengganti, menyiram atau memupuk. Hydrogel pada umumnya media tanam hidroponik bukan untuk pembudiyaan. Biasanya digunakan untuk menanam tanaman hias didalam ruangan, karena hydrogel memiliki berbagai warna dan berbentuk. Oleh karena itu media tanam ini biasa digunakan untuk keindahan dan keasrian tanaman hias yang diletakan di ruang kerja atau ruang tamu.

Media anam Hydrogel

Hampir semua jenis tanaman indoor bisa ditanam di dalam media ini contohnya anthurium dan philodendron. Tetapi jenis media tanam ini tidak cocok untuk tanaman yang memiliki akar keras seperti tanaman bonsai dan adenium. Hal ini disebabkan pertumbuhan akar tanaman yang mengeras sehingga menyebabkan vas pecah. Keunggulan lain dari media tanam gel adalah tetap terlihat cantik meskipun bersanding dengan media lain. Di Jepang gel banyak digunakan sebagai komponen terarium dengan pasir. Warna-warna gel yang beragam menambahkan kesan hidup pada taman miniatur tersebut.


Jumat, 27 Agustus 2021

Media Yang Baik Untuk Persemaian Benih dalam Sistem Tanam Hidroponik.

Agustus 27, 2021 0

Macam media tanam yang baik untuk persemaian Hidroponik;

  1. Media Kapas
  2. Media Gabus / Styrofoam
  3. Media Rockwool
Pemilihan media tanam dalam sistem hidroponik harus memenuhi persyaratan untuk ketersediaan air dan udara bagi pertumbuhan tanaman. Media tanam yang ideal untuk hidroponik antara lain dapat menopang pertumbuhan tanaman, memiliki pori untuk aerasi, tidak menyumbat instalasi hidroponik, dan tidak mempengaruhi larutan nutrisi. Media tidak berfungsi menyediakan nutrisi dan harus bersifat lembam


Media Kapas

Media Semai Menggunakan Kapas

Kapas merupakan media tanam yang sangat baik sebagai langkah awal dalam penyemaian benih sebelum benih ditanam pada media tanam lain (Gambar 19). Penyemaian perlu dilakukan untuk tanaman yang memiliki benih kecil dan/atau memiliki masa tanam menengah hingga panjang. Kapas memilik daya serap terhadap air sangat tinggi sehingga pemberian nutrisi untuk tanaman hidroponik sangat bagus. Disamping itu, media semai kapas lebih dikenal dan mudah didapatkan.

Media Gabus / Styrofoam

Media Tanam Menggunakan Styrofoam

Gabus adalah jenis bahan anorganik yang dibuat dari campuran kopolimer styren yang dapat digunakan sebagai alternatif media tanam yang disebut “Styrofoam” (Gambar 20). Pada awalnya media tanam ini hanya digunakan sebagai aklimatisasi bagian tanaman sebelum ditanam di lahan luas. Saat ini di beberapa nursery menggunakan gabus sebagai salah satu campuran untuk meningkatkan porositas pada media tanam.

Media Rockwool

Media Semai Menggunakan Rockwool

Rockwool merupakan salah satu mineral fiber atau mineral wool yang sering digunakan sebagai media tanam hidroponik. Rockwool berasal dari batu (umumnya batu kapur, basalt atau batu bara), kaca, atau keramik yang dilelehkan dengan suhu tinggi kemudian ‘dipintal’ membentuk serat-serat mirip seperti membuat gula kapas arum manis. Setelah serat dingin, mineral wool ini dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Selain sebagai media tanam, rockwool juga umum digunakan sebagai bahan insulasi termal (isolasi panas atau penghambat panas), semprotan kebakaran (penyerap api/ fireproofing) dan penyerap atau peredam suara (soundproofing).Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry. Pada umumnya rockwool dijual dalam bentuk lempengan atau block dengan ukuran yang sangat besar. Kegunaaan media tanam dengan menggunakan rock wool adalah dapat digunakan sebagai media semai dan media tanam.

Sebagai media tanam, rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara (oksigen untuk aerasi) dalam jumlah besar yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi pada metode hidroponik. Struktur serat alami yang dimiliki rockwool juga sangat baik untuk menopang batang dan akar tanaman sehingga dapat tegak dengan stabil.Kemampuan rockwool tersebut membuat bahan ini cocok digunakan sebagai media tanaman sejak tahap persemaian hingga proses produksi/panen.

Rockwool sebagai media tanam

Media tanam rockwool mempunyai kelebihan antara lain:
  • Ramah lingkungan.
  • Tidak mengandung patogen.
  • Mampu menampung air 14 kali kapasitas tampung tanah.
  • Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan.
  • Dapat mengoptimalkan peran pupuk.
Kekurangan dari rockwool antara lain:
  • Memiliki massa jenis yang ringan.
  • Adanya angin dapat menerbangkan rockwool.
  • Rockwool memiliki pH yang cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman sehingga memerlukan perlakuan khusus sebelum rockwool djadikan sebagai media tanam.

Kamis, 26 Agustus 2021

Jenis MEDIA TANAM Yang Baik Untuk sistem HIDROPONIK.

Agustus 26, 2021 0
Media Kerikil dalam Hidroponik

Jenis Media:

  1. Kerikil
  2. Pasir 
  3. Spons

Beberapa jenis media yang biasa digunakan diantaranya adalah diahydro. Diahydro adalah  media yang berasal dari batuan sedimen  alami yang mengandung fosil diatoms. Diahydro  kaya silica (87-94%) yakni komponen essensial untuk  pertumbuhan dan kekuatan sel tanaman. Jenis kedua  adalah pellet lempung, diantaranya dengan merk  dagang Hydroton atau hydrokorrels atau LECA (light  expanded clay aggregate). Lempung dibentuk menjadi  pelet dan dipanaskan pada suhu 1200 C. Hal demikian menyebabkan lempung seperti popcorn.


Pemilihan media tumbuh dalam sistem hidroponik harus memenuhi persyaratan untuk ketersediaan air dan udara bagi pertumbuhan tanaman. Media tumbuh yang ideal untuk hidroponik antara lain dapat menopang pertumbuhan tanaman, memiliki pori untuk aerasi, tidak menyumbat instalasi hidroponik, dan tidak mempengaruhi larutan nutrisi. Media tidak berfungsi menyediakan nutrisi dan harus bersifat lembam (Orsini, F. et al, 2012). 


Media tanam selain tanah yang dapat digunakan antara lain air, busa, kerikil, rockwool, pasir, serbuk gergaji, gambut, sabut kelapa, perlit, batu apung, kulit kacang, poliester, atau vermikulit (Resh, H.M., 2013). Karakteristik media yang baik dalam Munos, 2010 antara lain ukuran partikel antara 2 – 7 mm, mampu mempertahankan kelembaban dan mengeluarkan kelebihan air, tidak mudah terdegradasi dan terurai, bebas dari mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan manusia atau tanaman, tidak terkontaminasi dengan limbah industri, mudah diperoleh dan dipindahkan.


Media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan hara, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam. Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional. 


Larutan Nutrisi Didalam Media Tanam


Nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri dari 13 unsur, diklasifikasikan sebagai makronutrien (diperlukan dalam jumlah yang lebih besar) seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S) dan mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit), seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Molibdenum (Mo) dan Klor (Cl). Sedangkan unsur Karbon (C) dan Oksigen (O) adalah terdapat di atmosfer dan Hidrogen (H) dipasok oleh air (Orsini, F. et al, 2012). 

  • Nitrogen (N)
Unsur ini adalah komponen utama pembentukkan klorofil, mendorong pertumbuhan tanaman cepat, merangsang pertumbuhan vegetatif, dan meningkatkan kualitas sayuran dan buah meningkatkan kandungan protein. 
  •  Fosfor (P) 
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar dan bunga, berkontribusi pada pematangan biji, mendorong pewarnaan buah, membantu pembentukan biji dan vigor tanaman. 
  •  Kalium (K) 
Unsur K memberikan kekuatan dan ketahanan terhadap penyakit, meningkatkan ukuran biji, meningkatkan kualitas buah. 
  • Kalsium (Ca)
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar lateral, meningkatkan vigor tanaman dan merangsang pembentukan biji. 
  • Magnesium (Mg) 
Merupakan komponen utama dari klorofil yang diperlukan untuk biosintesis gula. 
  • Sulfur (S) 
Berguna mempertahankan warna hijau, merangsang produksi benih dan membantu perkembangan tanaman.

Media Kerikil

Kerikil adalah media tanam yang cukup baik dan biasanya digunakan di dalam pot atau vas bunga. Bentuknya yang kecil-kecil akan membuat ruang tamu menjadi unik dan segar, terutama jika menggunakan vas bunga yang transparan maka akan menambah keunikan dalam ruangan. Kerikil biasanya digunakan hanya untuk tanaman hias.

Kerikil Sebagai Media Tanam Hidroponik

Penggunaan kerikil sebagai media tanam sebenarnya memiliki beberapa kesamaan dengan pasir. Hal ini karena kedua jenis media tanam ini mempunyai sifat yang sama, akan tetapi kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada pasir. Kerikil biasa digunakan sebagai media tanam hidroponik untuk membantu peredaran larutan unsur hara dan udara sehingga memberikan ruang bagi akar tanaman agar dapat tumbuh pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar.

Kerikil memiliki sifat sulit mengikat air, mudah basah dan cepat kering oleh karena itu bila menggunakan media tanam ini perlu dilakukan penyiraman secara rutin. Saat ini banyak dijumpai penggunaan kerikil sintetis. Kelebihan kerikil sintetis dibandingkan dengan kerikil biasa adalah pada kemampuan mengikat air, kerikil sintetis mempunyai kemampuan untuk mengikat air dengan baik. Selain itu sistem drainase pada jenis kerikil juga sangat baik sehingga bisa mempertahankan kelembaban dan sirkulasi udara pada media tanam.

Media Pasir

Pasir merupakan salah satu media tanam hidroponik yang sering dijumpai di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Pasir memiliki ukuran butiran, warna, dan bentuk beragam. Berdasarkan ukuran partikelnya, pasir dibagi menjadi beberapa kelompok: kerikil lembut (2 mm), pasir sangat kasar (1,0-2,0 mm), pasir kasar (0,5-1,0 mm), pasir medium (0,25-0,5 mm), pasir lembut (0,1-0,25 mm), dan pasir sangat lembut (0,05-0,1 mm). Penggunaan pasir relatif kurang populer di kalangan pekebun hidroponik komersial di wilayah Eropa. Jenis tanmaan yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan media tanam pasir diantaranya: kubis, mentimun, terong, selada, okra, tomat, dan turnip.

Media Persemaian Menggunakan Pasir


Media tanam pasir biasanya digunakan untuk penyemaian benih, penumbuhan bibit tanaman, serta penumbuhan tanaman dengan teknik stek. Sifat pasir yang cepat kering memudahkan proses pemindahan bibit tanaman ke media lain.

Keunggulan lain dari media tanam dari pasir adalah bisa meninggkatkan sistem drainase dan aerasi pada media tanam. Pasir Malang merupakan salah satu jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik.

Penggunaan pasir sebagai media tanam harus dikombinasikan dengan media tanam lain seperti kerikil, batubatuan atau bisa disesuaikan dengan tanaman yang akan dibudidayakan.

Media Spons

Spons merupakan media tanam hidroponik yang banyak mempunyai pori yang cukup besar sebagai sarana mengalirkan air nutrisi ke akar tanaman.Media spon mempunyai bobot sangat ringan sehingga saat diaplikasikan akan mudah untuk dipindahkan dan ditempatkan di mana saja. Bobot ringan yang dimiliki oleh spons sebagai media tanam tidak memerlukan pemberat lagi karena setelah disiram air maka spons akan menyerap air sehingga tanaman akan menjadi tegak.

Spons Sebagai Media Semai


Keunggulan spon adalah mampu menyerap air dan menahan serapan air yang cukup tinggi sampai waktu dua minggu, dan memiliki kekebalan terhadap jamur yang berisiko merusak tanaman. Spon dapat berfungsi sebagai media semai dan media tanam. Hasil yang diperoleh dengan memanfaatkan media tanam hidroponik berupa spons adalah pertumbuhan tanaman lebih prima.Media spon mudah diperoleh maka akan menghemat biaya dalam penanaman secara hidroponik.

Media Tanam Dengan Spons


Kekurangan dari media tanam ini adalah tidak tahan lama karena bahannya mudah hancur, sehingga bila spons sudah tidak layak pakai harus segera diganti dengan baru.Oleh karena itulah biasanya media tanam ini hanya digunakan sebagai media tanam tanaman hias bunga potong yang penggunaannya hanya sementara.


Rabu, 25 Agustus 2021

Point-Point PENTING! Agar Tanaman Hidroponik Tumbuh Dengan Baik.

Agustus 25, 2021 0
Media Tanam "Arang Sekam" Hidroponik

#Media tanam hidroponik adalah suatu media yang terbuat dari material atau bahan selain tanah yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Berdasarkan pengertian tersebut media tanam hidroponik berfungsi sebagai tempat menopang tanaman agar mampu berdiri tegak sehingga tidak mudah roboh. Penggunaan macam dan peranan media merupakan perbedaan yang sangat jelas antara menanam dengan cara konvensional dengan sistem hidroponik.


Media tanam yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil yang ditanam. Sebelum menggunakan media tanam maka hal yang tak boleh dihindari adalah kriteria dalam memilih media tanam hidroponik. Beberapa kriteria yang harus dimiliki agar tanaman hidroponik dapat tumbuh dengan baik.

  1. Media harus mampu untuk menyimpan kandungan air, sehingga tanaman memperoleh nutrisi yang cukup dari kandungan air yang tersimpan pada media.
  2. Media memiliki struktur yang gembur, subur dan bisa menyerap air dengan baik.
  3. Memiliki kandungan garam yang rendah.
  4. Tidak mudah berubah bentuk atau tidak mudah untuk menjadi kering saat suhu yang ada di ruangan berubah.
  5. Tidak memiliki hama atau penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
  6. Media memiliki kandungan kapur atau unsur kalsium.

Macam-macam Media Tanam

Media Arang sekam

Media tanam yang mudah ditemui, ekonomis dan cukup populer digunakan oleh para petani hidroponik adalah arang sekam (sekam yang sudah dibakar) (Gambar 8). Arang sekam merupakan media tanam organik sehingga ramah lingkungan, pH netral, memiliki daya ikat air yang cukup bagus serta aerasi yang baik, steril dari bakteri dan cendawan. 

Media arang sekam mempunyai kelebihan antara lain :
    • Harganya relatif murah
    • Bahannya mudah didapat
    • Beratnya ringan
    • Media lebih steril
    • Mempunyai porositas yang tinggi

Kekurangan arang sekam antara lain :
  • Jarang tersedia di pasaran
  • Hanya dapat digunakan dua kali
Media arang sekam umumnya digunakan untuk hidroponik tomat, paprika dan mentimun.

Media Cocopeat / Sabut Kelapa

Media untuk pertumbuhan tanaman yang satu ini tergolong sebagai media tanam organik. Sabut kelapa yang pada umumnya dijumpai sebagai alat pencuci panci, dijadikan sapu, dan kesetan ini sekarang penggunaanya mulai berkembang menjadi media tanam hidroponik yang ditemukan pada tahun 80-an oleh Dutch Plantin, sebuah lembaga yang pertama kali melaporkan bahwa serbuk halus yang diperoleh dari sabut kelapa bisa dijadikan sebagai media bercocok tanam hidroponik (Gambar 9). Bentuk dan tekstur cocopeat lebih menyerupai serbuk kayu hasil gergaji dan lebih lembut dibandingkan media coconut coir lainnya.

Sabut Kelapa yang telah dihaliskan.


Cocopeat mempu menyerap air dengan penyerapan yang cukup tinggi, dengan kadarkeasamannya cukup stabil yaitu 5,0-6,8. Penggunaan cocopeat harus dicampur dengan arang sekam dengan perbandingan 50:50, dengan tujuan untuk meningkatkan pasokan oksigen. Peningkatan oksigen akan meningkatkan aerasi sehingga berpengaruh sangat baik terhadap pertumbuhan akar. Selama ini cocopeat selain digunakan sebagai media tanam pengganti tanah.Serbuk sabut kelapa atau cocopeat merupakan serbuk sisa pengolahan penguraian sabut kelapa yang dapat dicetak menjadi berbentuk kubus.

Media Sabut Kelapa Yang Sudah Dicetak.



Serbuk sabut kelapa sebagai media tanam diklaim mempunyai daya tampung air yang tinggi. Serbuk sabut kelapa diketahui mampu menyimpan air hingga 73% atau 6 – 9 kali lipat dari volumenya. Dengan demikian, maka kegiatan bercocok tanam hidroponik Anda akan lebih hemat air karena intensitas penyiraman dilakukan lebih jarang.

Media Batang dan akar pakis

Media tanam organik lainnya selain cocopeat dan arang sekam adalah batang dan akar pakis Batang pakis secara umum terbagi dua yakni batang pakis warna hitam dan batang pakis warna coklat. Batang pakis warna hitam yang paling sering digunakan sebagai media tanam. Batang pakis hitam berasal dari tanaman pakis yang sudah tua.

Media Tanam Dari batang dan Akar Pakis

Batang pakis warna hitam mudah dipotong menjadi potongan-potongan kecil karena batangnya sudah kering. Potongan tersebut dikenal sebagai cacahan pakis. Selain dijual dalam bentuk cacahan, media tanam dari pakis juga tersedia dalam bentuk lempengan empat persegi panjang.Umumnya media tanam ini digunakan untuk menanam anggrek.

Kekurangan dari batang pakis adalah sering dijadikan semut atau binatang kecil lainnya sebagai sarang. Keunggulan media tanam dari pakis adalah mudah untuk mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik. Selain itu media tanam ini memiliki tekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman. Akan tetapi, akar pakis kurang menyerap air sehingga dalam penggunaannya harus ditambahkan arang sekan atau cocopeat sehingga dapat menghasilkan tanaman hidroponik yang lebih baik.


Selasa, 24 Agustus 2021

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Tanam HIDROPONIK.

Agustus 24, 2021 0
@HKTI Nasional - Kelebihan Bercocok Tanam Hidroponik

Dalam catatan sejarah cara bertanam hidroponik sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu (± 2600 tahun yang lalu) dan hidroponik merupakan suatu teknik kuno. Taman gantung (Hanging Gardens) Babylonadalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Taman ini merupakan pengaplikasikan yang pertama dari teknik hidroponik yg tercatat dalam sejarah.


Informasi lain menyebutkan bahwapertanian hidroponik dimulai dengan adanya kegiatan membudidayakan tanaman darat tanpa tanah yang ditulis pada buku “Sylva sylvarum”oleh Francis Baconyang dibuat pada tahun 1627.


#Kelebihan Hidroponik


  1. Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan menggunakan tanah (Tabel 1).
  2. Lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit.
  3. Tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian air dan pupuk lebih hemat.
  4. Bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah. e.Tanaman akan memberikan hasil yang kontinu.
  5. Metode kerja yang sudah distandarisasi, lebih memudahkan pekerjaan dan tidak membutuhkan tenaga kasar.
  6. Kualitas daun, buah atau bunga yang lebih sempurna dan tidak kotor.
  7. Beberapa jenis tanaman dapat ditanam di luar musim, hal ini menyebabkan harga lebih mahal di pasaran.
  8. Tanaman dapat tumbuh di tempat yang tidak cocok bagi tanaman yang tersebut.
  9. Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan ataupun ketergantungan lainnya terhadap kondisi alam.
  10. Efisiensi kerja kebun hidroponik menyebabkan perawatan tak banyak memakan biaya dan peralatan.
  11. Keterbatasan ruang dan tempat bukan halangan untuk berhidroponik, sehingga untuk pekarangan terbatas juga bisa diterapkan hidroponik.
  12. Harga jual produk hidroponik lebih tinggi dari produk non-hidroponik.

Keuntungan sistem Hidroponik mudah diterapkan.


#Kekurangan Hidroponik


  • Aplikasi pada skala komersial membutuhkan pengetahuan serta pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip fisiologi tanaman dan kimia organik.
  • Butuh biaya untuk investasi yang tinggi pada skala komersil.
  • Butuh perawatan intensif terhadap peralatan.
  • Dapat mengelola tanaman selama pertumbuhan (pemberian nutrisi).
  • Ketersedian air harus konstan.
  • Adanya limbah dari substrat yang tidak dapat didaur ulang.



Maksud Dan Kegunaan Penerapan Sistem Penanaman HIDROPONIK

Agustus 24, 2021 0

 

Garuda Farm Bp.Prabowo - Sentul Hambalang

Konsep hidroponik terus berevolusi waktu demi waktu. Awalnya teknik ini dilakukan dengan cara langsung menanam tanaman di air, namun sekarang konsep ini telah berkembang menjadi bermacam macam variasi akan tetapi tetap tanpa menggunakan media tanah.


Hidroponik adalah metode paling umum dan banyak digunakan dalam teknik hidroponik yang menggunakan zat padat berpori (batu, kerikil dan material non organic lainnya) agar nutrisi tanaman dapat tembus dan bersirkulasi. Hidroponik murni, meliputi penggunaan sistem “pengikatan” untuk menjaga tanaman tetap berdiri, sehingga tanaman dapat mengembangkan akarnya kedalam media air (nutrisi larut didalam air) tanpa bantuan zat padat lainnya seperti tanah.


Saat ini hidroponik dianggap sebagai pertanian masa depan. Ini adalah sebuah sistem produksi signifikansi besar dalam hal lingkungan, ekonomi dan sosial, dan fleksibilitas yang berarti bahwa hal itu dapat diterapkan dalam kondisi yang berbeda. Kegunaan penerapan sistem Hidroponik itu sendiri diantaranya;


  1. Untuk memproduksi makanan dan tanaman lainnya di daerah tropis.
  2. Untuk menghasilkan makanan di daerah kering atau gurun.
  3. Untuk menghasilkan makanan pada temperatur atau cuaca dingin.
  4. Untuk menghasilkan makanan di tempat di mana air mengandung garam yang tinggi.
  5. Untuk menghasilkan makanan di daerah di mana pertanian tidak mungkin karena tanah yang buruk.
  6. Untuk menghasilkan di tempat-tempat di mana tanah sangat terkontaminasi oleh jamur atau memiliki tingkat salinasi tinggi.
  7. Untuk menanam sayuran di kota.
  8. Untuk menghasilkan sayuran yang mahal dan langka.
  9. Untuk menghasilkan bunga dan tanaman hias.
  10. Melakukan penelitian ekologi
  11. Untuk menghemat air dengan memastikan bahwa tanaman hanya mengkonsumsi air yang mereka butuhkan.

Namun ada beberapa alasan yang membuat metode ini menjadi sangat efektif. Berikut ini adalah beberapa alasan yang membenarkan penggunaan teknik hidroponik.

Alasan Ekonomi dan Kesehatan

Seperti yang kita ketahui untuk tanaman tertentu teknik hidroponik lebih ekonomis dan menguntungkan daripada tanaman yang ditanam di tanah. Dengan menggunakan hidroponik, kita dapat memperoleh hasil yang lebih banyak dalam yang lebih sedikit daripada pertanian tradisional. Ada beberapa keuntungan menggunakan teknik hidroponik sebagai berikut:

    • Produk lebih banyak per unit permukaan dan kualitas lebih baik dalam waktu yang lebih singkat, hal ini berarti produktivitas yang lebih besar.
    • Produk hidroponik lebih bersih dan segar dari pada produk tradisional. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan harga yang lebih baik.
    • Produk dapat dihasilkan pada waktu yang tepat, artinya kita dapat meningkatkan produksi pada saat-saat tertentu ketika kurang pasokan ataubila ada permintaan yang lebih besar dengan harga dan kualitas yang terbaik.
    • Produk hidroponik lebih sehat dikarenakan jarang menggunakan pestisida. Biasanya kebanyakan hama dan penyakit akibat kontak langsung dengan tanah.
    • Tanaman hidroponik tumbuh dengan nutrisi atau larutan hara yang tersedia sehingga tanaman lebih kuat. Hal ini membuat tanaman lebih tahan terhadap penyakit.
    • Selain itu, petani hidroponik lebih suka menggunakan alam atau pengendalian biologis untuk mencegah atau menangani masalah hama dan penyakit.

Alasan Rekreasi

Hidroponik dapat menjadi rekreasi yang menyenangkan bagi semua orang dan sebagai sumber kepuasan.Beberapa hal yang lebih menyenangkan pada saat menanam tanaman dan melihat hasil dari upaya sendiri dalam waktu nbeberapa minggu dan dapat dilakukan di ruang kecil di rumah.

Alasan Penggunaan Waktu Luang

Hidroponik keluarga merupakan teknik yang tidak memerlukan waktu penuh. Meskipun harus memperhatikan perawatan tanaman, dalam hal bahwa tanaman terhidrasi penuh, pemberian nutrisi yang tepat, danmemantau perkembangantanaman untuk mendeteksi perubahan. Merawat tanaman merupakan tugas yang mudah dan menghibur.

Alasan yang berkaitan dengan Ruang

Dalam setiap rumah atau apartemen yang kecil selalu ada ruang untuk mendirikan sebuah taman hidroponik keluarga. Taman hidroponik sangat dekoratif, jika ditempatkan di sebuah lorong atau balkon, hal itu akan selalu mempesona dan mengejutkan tamu.

Alasan yang berkaitan dengan Iklim

Di beberapa negara, perubahan iklim di sepanjang tahun sangat membatasi kegiatan pertanian. Penggunaan hidroponik memungkinkan untuk menanam semua tanaman sepanjang tahun. Dalam produksi hidroponik keluarga, tidak membutuhkan peralatan yang canggih atau rumah kaca. Rumah kaca berguna untuk memproduksi sayuran di tempat-tempat dengan cuaca sangat ekstrem, karena lebih mudah untuk mengontrol nutrisi tanaman dan perawatannya. Demikian juga, menjaga stansar kesehatan
tanaman penggunaan rumah kaca dapat membantu mencegah tanaman terinfeksi dan serangan serangga.

Namun, tidak benar jika dalam hidroponik hanya dapat memperoleh hasil yang baik dengan jika menggunakan rumah kaca. Contohnya seledri, selada, peterseli, lobak, tomat, lobak, lobak Swiss, ketumbar (ketumbar) dan sayuran lainnya bisa ditanam tanpa tutup pelindung, selama lingkungan kondisinya tepat. Beberapa tanaman yang lebih cocok untuk satu iklim atau lainnya. Misalnya, Swiss chard, kacang panjang,tomat, daun ketumbar, mentimun dan bit yang lebih baik disesuaikan dengan iklim ringan (tidak sangat dingin atau sangat panas). Lainnya seperti stroberi, kentang, atau artichoke lebih cuaca dingin. Tanaman yang menikmati panas termasuk semangka, melon, paprika, cabai, kemangi dan labu. Beberapa tanaman seperti bawang, selada, tanaman aromatik, dan kubis dapat beradaptasi dengan baik panas dan iklim dingin.

Senin, 23 Agustus 2021

PRINSIP KERJA SISTEM HIDROPONIK PADA TUMBUHAN ATAU TANAMAN

Agustus 23, 2021 0

HIDROPONIK yaitu sistem budidaya menggunakan air yang mengandung nutrisi dan mineral tanpa tanah. Saat ini pertanian menggunakan hidroponik telah diterapkan secara luas dan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional, yaitu mengurangi risiko atau masalah budidaya yang berhubungan dengan tanah seperti gangguan serangga, jamur dan bakteri yang hidup di tanah. 


Sistem ini juga lebih mudah dalam pemeliharaan seperti tidak melibatkan proses penyiangan dan pengolahan tanah dalam budidaya tanamannya. Selanjutnya proses budidaya dilakukan dalam kondisi lebih bersih tanpa menggunakan pupuk kotoran hewan. Faktor-faktor pembatas dalam budidaya di lahan seperti suhu, kelembaban dan nutrisi dan pH dapat diatur dengan menggunakan metode hidroponik ini.


Pada prinsipnya tanaman dapat hidup di tanah karena tersedianya nutrisi dan jika nutrisi tersebut dapat disediakan dalam air dengan perlakuan maka tanaman juga dapat hidup dan memberikan hasil yang sama. Faktor nutrisi menjadi salah satu faktor penentu yang paling penting dari hasil dan kualitas tanaman. Larutan nutrisi yang paling mendasar adalah Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S) yang juga dilengkapi dengan mikronutrien. Tanaman menyerap ion dari larutan nutrisi yang diberikan secara terus menerus dalam tingkatan konsentrasi yang rendah. 


Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya bahwa nutrisi dalam proporsi yang tinggi tidak dimanfaatkan oleh tanaman dan juga tidak mempengaruhi produksi tanaman. Larutan nutrisi dengan konsentrasi tinggi menyebabkan penyerapan nutrisi yang berlebihan dan dapat menyebabkan kecacunan pada tanaman, walaupun beberapa penelitian menyebutkan ada juga pengaruh positif seperti pembungaan yang lebih cepat pada Salvia sp. atau meningkatnya berat kering buah, berat total buah dan jumlah lycopene pada tomat


Beberapa jenis sistem hidroponik yang umum digunakan antara lain;


1. Wick System

Gambar 1. Hidroponik dengan Wick System


Sistem ini merupakan model hidroponik yang paling sederhana, yaitu menggunakan sumbu yang menghubungkan pot tanaman dengan media larutan nutrisi.


2. Nutrient Film Technique (NFT)

Gambar 2. Hidroponik dengan NFT System

Larutan nutrisi secara terus menerus dialirkan mengenai akar tanaman menggunakan pipa PVC menggunakan pompa dengan teknik resirkulasi.


3. Deep Water Culture (DWC)

Gambar 3. Hidroponik dengan DWC System

Tanaman dibuat mengapung pada larutan nutrisi sehingga akar tanaman terendam terus menerus. Penggunaan pompa hanya untuk menghasilkan oksigen di dalam larutan nutrisi.


4. Drip System

Gambar 4. Hidroponik dengan Drip System


Sistem ini menggunakan 2 (dua) buah kontainer terpisah yaitu bagian atas dan bawah. Kontainer atas untuk tanaman dan yang bawah untuk larutan nutrisi. Larutan nutrisi dipompa naik dan menyiram batang tanaman dan akan larutan sisa akan turun ke kontainer bawah setelah melewati media tanam dan akar tanaman.


5. Ebb and flow systems (Flood and Drain System)

Gambar 5. Hidroponik dengan Ebb and Flow System


Pengaturannya mirip dengan sistem infus, di mana ada dua kontainer, yang satu di atas berisi tanaman dalam pot dengan substrat dan yang ada di bagian bawah yang mengandung larutan nutrisi. Pemberian nutrisi untuk tanaman dilakukan dengan sistem pasang surut, yaitu bergantian memenuhi kontainer atas dengan larutan nutrisi dan kemudian mengosongkan larutan nutrisi dan kembali ke kontainer bawah.



Minggu, 22 Agustus 2021

Burung Garuda Lambang Negara Indonesia

Agustus 22, 2021 0

Kalian tentu tahu burung Garuda. Burung yang gambarnya dijadikan lambang negara Indonesia, dengan simbol Pancasila di dadanya. Tapi pernahkah kalian melihat burung Garuda yang hidup? Garuda adalah nama burung yang ada dalam cerita wayang. 


Burung itu merupakan anak dewa yang menjadi tunggangan raja dalam melawan kejahatan. Di alam nyata, burung Garuda dalam cerita tersebut adalah burung rajawali atau burung elang besar. Jenis burung terbesar yang dapat terbang di angkasa.


Burung rajawali atau elang bukan hanya kuat namun juga gagah. Dengan membentangkan sayapnya, elang dapat melayang tinggi di angkasa serta menjelajahi daerah yang luas. Tidak ada burung yang tampak segagah rajawali saat terbang. Maka rajawali atau elang memang layak dijadikan lambang negara Indonesia. 


Salah satu jenis elang terbesar di Indonesia adalah rajawali Papua. Nama latinnya adalah Harpyopsis novaeguineae. Rajawali ini termasuk dalam kelompok elang harpi. Tinggi burung ini mencapai 90 cm, sedangkan bentangan sayapnya mencapai sekitar 1,5 meter. Gagah bukan burung rajawali ini?


Banyak jenis elang di Indonesia. Yang juga terkenal adalah elang jawa yang memiliki nama latin Nisaetus bartelsi. Memiliki bentangan sayap selebar 120 cm, burung ini termasuk jenis elang berukuran sedang. Yang istimewa dari jenis elang jenis ini adalah jambul atau bulu mahkota di kepala yang membuatnya gagah. Bulu mahkota elang inilah yang dijadikan model bulu mahkota gambar Garuda Pancasila.